Manajemen proyek konstruksi adalah salah satu hal penting untuk diterapkan dalam sebuah project pembangunan konstruksi. Di mana dengan adanya manajemen yang baik proses pembangunan proyek yang ingin dikerjakan dapat berjalan dengan efektif. Untuk tahu lebih lanjut mengenai manajemen proyek konstruksi mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Manajemen Proyek Konstruksi
Dari segi pengertiannya, manajemen proyek konstruksi adalah suatu tatanan atau susunan yang diterapkan saat mengerjakan sebuah proyek konstruksi bangunan. Di mana orang yang memegang tanggung jawab dalam manajemen ini akan bertugas untuk mengatur semua bagian elemen-elemen penting dalam tahapan pembangunan gedung dari yang paling kecil hingga yang paling besar.
Pengadaan manajemen ini sendiri sebenarnya digunakan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki saat dalam pembangunan dengan efektif. Sehingga nantinya semua elemen dalam proses pembangunan dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa orang yang bertanggung jawab dalam manajemen proyek konstruksi adalah orang yang akan menentukan apakah proyek tersebut berhasil atau tidak.
Tujuan Adanya Manajemen Proyek Konstruksi
Untuk tahu lebih detail mengenai tujuan adanya manajemen proyek konstruksi, mari simak penjelasannya berikut ini.
1. Manajemen Proyek Konstruksi – Memaksimalkan SDM
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, tugas utama dari manajemen proyek konstruksi adalah untuk mengatur sumber daya yang dimiliki dalam pembangunan proyek dengan efektif. Hal ini diperlukan guna membuat SDM dalam proyek dapat bekerja sesuai dengan tugas dan tenggat waktu yang telah ditetapkan. Dengan begitu proyek dapat bekerja dengan lancar dan dapat memenuhi harapan dari klien mereka.
2. Mengelola Berbagai Faktor Kegagalan Proyek
Di dalam proyek sebuah bangunan pastinya akan ada resiko kegagalan yang mungkin saja muncul. Namun, dengan adanya manajemen proyek konstruksi sebuah proyek dapat mengelola berbagai faktor kegagalan yang mungkin dihadapinya dengan lebih baik.
Di mana mereka akan berusaha untuk menganalisa setiap faktor kegagalan yang mungkin terjadi tersebut. Setelah itu mereka akan mencoba menemukan langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga akan berusaha untuk memberikan alternatif lain manakala masalah proyek yang diantisipasi tetap saja muncul.
3. Memanfaatkan Peluang dalam Proyek
Dalam sebuah proyek penting bagi penanggung jawab manajemen proyek untuk memanfaatkan setiap peluang yang muncul dalam proyek tersebut. Peluang yang dimaksud dari hal ini sendiri berupa peluang untuk mengurangi biaya pembangunan, meningkatkan sistem kerja SDM, dan masih banyak lagi.
Namun penting untuk diingat bahwasanya peluang-peluang tersebut hanya boleh diambil selama tidak mempengaruhi proses dan hasil proyek. Sehingga nantinya hasil dari proyek tersebut tetap sesuai dengan harapan dan tenggat waktu yang telah ditentukan klien.
4. Membuat Perencanaan untuk Proyek
Selain memastikan setiap elemen dalam proyek bekerja dengan baik dan efektif, manajemen proyek juga harus mampu membuat perencanaan untuk proyek dengan baik. Di mana perencanaan ini sangat penting untuk memastikan jalannya proyek sesuai dengan harapan klien dan dapat selesai di waktu yang sudah ditentukan.
Tidak hanya itu, dengan perencanaan yang baik manajemen proyek juga dapat lebih mudah mengatur setiap elemen dalam proyek. Sehingga nantinya jika salah satu elemen mengalami masalah, manajemen proyek dapat menentukan solusinya dengan lebih mudah dan tepat.
5. Mengelola Integritas
Ketika pembangunan sebuah pabrik, gedung atau bangunan lainnya, manajemen proyek harus mampu memberikan keyakinan bagi para kliennya bahwa ia mampu untuk mengurus pembangunan tersebut dengan baik. Dengan begitu hal ini akan membantu para klien tersebut untuk dapat lebih percaya atas setiap tindakan dan juga rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Tahapan dalam Manajemen Proyek Konstruksi
Dalam manajemen proyek, ada beberapa tahapan yang perlu diikuti agar semua rencana pembangunan dapat berjalan dengan baik. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam manajemen proyek konstruksi menurut Dipohusodo (1995).
1. Pengembangan Konsep
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam manajemen proyek konstruksi adalah dengan melakukan pengembangan konsep awal project nanti. Di mana dalam tahapan ini, seorang manajemen proyek harus melakukan survei langsung untuk menemukan lokasi paling tepat untuk membuat proyek tersebut.
Hal ini penting untuk dilakukan sebab akan mempengaruhi berbagai elemen dalam proyek, mulai dari upah yang harus diberikan bagi para SDM yang terlibat, harga material, dan juga berbagai surat perizinan dari pemerintah setempat. Selain itu, dengan melakukan survei ini, manajemen proyek juga dapat mengetahui berbagai kemungkinan masalah yang terjadi dalam proyek nanti sehingga ia dapat membuat langkah antisipasi yang tepat untuk menghindari masalah tersebut.
2. Perencanaan – Manajemen Proyek Konstruksi
Setelah melakukan survei untuk menentukan konsep proyek, berikutnya seorang manajemen proyek harus membuat proposal yang berisikan berbagai perencanaan untuk proyek tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan survei kembali namun dengan lebih detail. Tidak hanya itu, ia juga perlu menyusun desain proyek awal hingga perancangan detail proyeknya.
Semua hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menentukan rencana akhir sebelum mulai mengeksekusi proyek. Sehingga nantinya dapat diperoleh beberapa ketentuan yang dapat ditetapkan dalam proyek seperti waktu pengerjaan proyek, harga kontrak konstruksi, dan budget yang diperlukan untuk bahan konstruksi.
3. Pelelangan
Tahapan berikutnya sebelum proyek mulai dieksekusi adalah melakukan pelelangan. Di mana pelelangan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menentukan siapa calon kontraktor yang tepat untuk mengerjakan proyek tersebut.
Nantinya para calon kontraktor akan mengambil dokumen lelang untuk dipelajari dan akan diadakan rapat untuk menjelaskan lebih detail mengenai proyek tersebut. Setelah itu, para calon kontraktor akan mulai untuk mengajukan penawaran yang mencakup harga dan rencana kerja.
Nantinya dari berbagai penawaran yang masuk tersebut, semuanya akan dievaluasi lebih lanjut berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Sehingga di akhir, calon kontraktor yang memenuhi syarat dan menawarkan penawaran terbaik akan dipilih untuk melaksanakan proyek.
4. Pelaksanaan Konstruksi
Setelah melalui tahapan lelang, konstruksi akan mulai dilaksanakan. Namun perlu diingat bahwasanya saat konstruksi mulai dikerjakan manajemen proyek harus fokus terhadap pengendalian biaya serta jadwal konstruksi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengendalian ini penting guna memastikan biaya yang dialokasikan sesuai dengan anggaran yang diberikan sebelumnya. Sedangkan dari segi jadwal, hal ini penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
5. Pengoperasian
Jika konstruksi sudah selesai dibuat, maka kontraktor akan memberikan proyek kepada klien untuk dioperasikan. Namun, kontraktor tersebut akan tetap bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan bangunan agar selalu terawat dengan baik.
Setelah memahami mengenai manajemen proyek konstruksi mulai dari pengertian, tujuan dan tahapannya, seharusnya Anda sudah paham seberapa penting pengelolaan proyek ini dalam setiap proyek pembangunan. Di mana dengan manajemen proyek yang baik, proyek dapat berjalan dengan efektif dan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Jika Anda ingin membuat proyek dan membutuhkan manajemen proyek konstruksi terbaik, Anda dapat menghubungi PT Tracon Industri. Di mana kami menyediakan berbagai layanan yang mencakup berbagai elemen dalam proyek, mulai dari konsultasi teknis, perencanaan, hingga manajemen proyek konstruksi.
Jika Anda tertarik, jangan ragu untuk menghubungi kami by WhastsApp sekarang dan akan kami bantu Anda untuk mewujudkan proyek impian Anda.