You are currently viewing Mengenal Pre Commissioning dalam Proyek Industri

Mengenal Pre Commissioning dalam Proyek Industri

Pre-commissioning adalah salah satu istilah penting yang ada dalam proyek industri minyak, gas, dan sejenisnya. Istilah tersebut umumnya digunakan untuk menyebutkan salah satu tahapan dalam proses instalasi fasilitas baru dalam proyek. Jika Anda belum mengenal pre-commissioning dan tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut tentangnya, mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Pre Commissioning?

Pre-commissioning adalah salah satu istilah yang digunakan untuk merujuk pada proses persiapan peralatan serta sistem sebelum commissioning dimulai. Proses ini sendiri mencakup beberapa tahapan penting, mulai dari pemeriksaan, pengujian, dan verifikasi dalam setiap komponen sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap komponen tersebut sudah dipasang dengan benar dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Umumnya pre-commissioning adalah fase yang baru akan dilakukan manakala ada transisi dari tahapan konstruksi ke tapan lain yang lebih membutuhkan pengetahuan, keterampilan, serta berbagai peralatan khusus lainnya. Walaupun sering diremehkan dibandingkan proses kegiatan lain, banyak kegagalan terjadi dalam proyek untuk dapat mencapai target diakibatkan karena masalah pada tahap pre-commissioning.

Oleh sebab itu, proses pre-commissioning ini sangat penting untuk diperhatikan dalam setiap proyek industri yang akan dikerjakan.

Tahapan Pre Commissioning

Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, dalam proses pre-commissioning ada beberapa tahapan yang akan dilakukan. Berikut penjelasan detail mengenai beberapa tahapan tersebut:

1. Pre Commissioning: Pemeriksaan Visual

Tahap pertama dalam pre-commissioning adalah tahap pemeriksaan. Pemeriksaan yang umum dilakukan pada tahap pre-commissioning sendiri hanya sebatas pemeriksaan visual saja. Di mana dalam tahap ini Anda diharuskan untuk memeriksa setiap peralatan yang akan digunakan beserta dengan sistemnya.

Hal ini sendiri dilakukan dengan tujuan agar semua peralatan dan sistem sudah terpasang sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis yang diberikan. Pastikan setiap komponen penting dalam sistem diperiksa dengan detail guna mengidentifikasi apakah ada peralatan atau sistem yang mengalami cacat fisik, kesalahan pemasangan, ataupun kerusakan lainnya.

2. Pre Commissioning: Pembersihan dan Flushing

Setelah melakukan pemeriksaan, tahap berikutnya yang penting untuk Anda lakukan adalah melakukan pembersihan dan flushing pada pipa ataupun peralatan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran, serpihan ataupun berbagai zat kontaminan lainnya.

Dengan melakukan pembersihan ini, hal tersebut akan memastikan pipa dan peralatan yang Anda bersihkan lainnya terbebas dari kotoran ataupun sisa-sisa kerusakan peralatan lainnya. Sehingga dengan begitu, saat sistem dijalankan semua bagian dalam sistem operasional dapat bekerja secara maksimal.

3. Pengujian Tekanan (Pressure Testing)

Setelah semua peralatan selesai dibersihkan, yang harus Anda lakukan berikutnya adalah melakukan pengujian tekanan atau pressure testing. Di mana tahap ini difungsikan untuk memastikan setiap sistem operasional nanti dapat menahan tekanan yang muncul tanpa adanya gangguan ataupun kebocoran.

Umumnya, pengujian ini dilakukan menggunakan beberapa zat yang tidak terlalu berbahaya seperti gas ataupun air. Selain itu, umumnya tekanan yang diberikan pada peralatan sistem operasional nanti diperbesar dibandingkan tekanan normalnya.

4. Pengujian Fungsional (Functional Testing)

Setelah tahap pengujian selesai, tahap berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah melakukan pengujian fungsional. Di mana tahap pengujian ini akan memastikan bahwa semua komponan atau peralatan operasional yang terlibat dapat berfungsi sebagai mana mestinya.

Pengujian ini sendiri mencakup beberapa tahapan pengoperasian, mulai dari pompa, katup, dan kontrol otomatis. Semua tahapan tersebut nantinya akan digunakan untuk memverifikasi bahwa semua komponen atau peralatan yang terlibat dalam sistem operasional dapat bekerja dengan baik.

5. Kalibrasi dan Pengaturan

Tahap lainnya adalah kalibrasi dan pengaturan. Di mana tahapan ini umumnya menjadi tahapan akhir dalam proses pre-commissioning. Dalam tahap ini, semua peralatan yang dibutuhkan dalam sistem operasional yang sudah di cek sebelumnya akan mulai disetel.

Namun, sebelum itu, semua peralatan tersebut akan dikalibrasi terlebih dahulu guna memastikan setiap peralatan dapat memiliki akurasi yang tinggi. Hal ini mencakup beberapa pengaturan sistem, mulai dari  pengaturan sensor, transmitter, dan perangkat pengukur lainnya.

Manfaat Pre-Commissioning

Setelah tahu tahapan dari pre-commissioning, pastinya Anda bertanya-tanya apa saja manfaat melakukan tahapan-tahapan tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa manfaat pre-commissioning:

1. Pre Commissioning: Mengurangi Risiko Kegagalan

Manfaat pertama melakukan proses pre-commissioning adalah mengurangi resiko kegagalan yang mungkin muncul saat sistem dioperasikan. Di mana jika saat proses pre-commissioning ditemui sebuah masalah pada beberapa komponen maka hal tersebut dapat segera diperbaiki segera. Sehingga nantinya ketika sistem dioperasikan masalah tersebut sudah teratasi dan tidak akan menimbulkan masalah.

2. Pre Commissioning: Meningkatkan Keamanan

Ketika sistem beroperasi disaat beberapa komponen dalam sistem operasional bermasalah, hal itu bukan hanya dapat membuat sistem bekerja tidak maksimal, melainkan juga dapat membahayakan banyak pekerja di sekitarnya. Oleh karena itu, dengan melakukan pre-commissioning Anda dapat memastikan semua sistem operasional dapat bekerja dengan baik sehingga mengurangi resiko terjadi kecelakaan ataupun hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

3. Optimalisasi Kinerja

Pre-commissioning juga akan membantu sistem operasional untuk dapat bekerja secara lebih maksimal. Hal ini bisa terjadi lantaran setiap komponen dalam sistem operasional sudah di cek dengan seksama apakah berjalan baik atau tidak. Selain itu, dengan melewati tahap pengujian dari pre-comm juga membantu memastikan setiap komponen operasional kerja dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, dengan melewati proses pre-komisioning, hal itu memastikan bahwa setiap sistem operasional dari sistem dapat bekerja optimal.

4. Kepatuhan Terhadap Regulasi

Manfaat lainnya menggunakan pre-commissioning adalah untuk memastikan bahwa semua peralatan dan sistem sudah memenuhi standar dan regulasi industri yang berlaku. Hal ini selain untuk menghindari masalah hukum yang serius juga demi keamanan pekerja. Di mana standar dari regulasi yang berlaku dalam setiap peralatan umumnya difungsikan demi keamanan para pekerjanya.

Dengan berbagai manfaat tersebut, sudah jelas bahwa pra komsioning merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan sistem proyek industri. Di mana dengan menerapkan proses pre-commissioning semua peralatan dan sistem operasional yang diperlukan dapat bekerja optimal saat disetel nanti. Oleh sebab itu, penting bagi setiap proyek industri untuk memberikan perhatian khusus pada tahap pra komisioning guna mencapai keberhasilan dalam menjalankan sistem proyek.

Hubungi Tim Tracon Industri untuk Bantu Persiapan Proyek Industri Anda!

Jika Anda ingin menerapkan proses pre-commissioning pada proyek industri Anda secara profesional, PT Tracon Industri dapat menjadi pilihan terbaik untuk Anda. Di mana dengan menggunakan layanan pre-commissioning kami akan kami pastikan setiap komponen dalam sistem operasional Anda dapat berjalan dengan baik saat dinyalakan. Jangan ragu hubungi kami di WhatsApp sekarang jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang berbagai layanan proyek kami.